LAA ILAAHA ILLALLAH (لا اله الا الله ) KEUTAMAAN, MAKNA DAN SYRAT-SYARATNYA


LAA ILAAHA ILLALLAH (لا اله الا الله  )
KEUTAMAAN, MAKNA DAN SYRAT-SYARATNYA

A. Keutumaan لااله الا الله
1. Dzikir dan yang paling utama dan berbobot.
Sabda Rasulullah saw. :

وعن أبي سعيد الخدري عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : « قَالَ مُوْسَى : يَا رَبِّ ، عَلِّمْنِي شَيْئًا أَذْكُرُكَ وَأَدْعُوْكَ بِهِ . قَالَ : قُلْ يَا مُوْسَى : لَا إِلَهَ إِلَّا الله ُ. قَالَ : يَا رَبِّ كُلُّ عِبَادِكَ يَقُوْلُوْنَ هَذَا . قَالَ : يَا مُوْسَى ، لَوْ أَنَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعَ وَعَامِرَهُنَّ غَيْرِي ، وَالأَرْضِيْنَ السَّبْعَ فِي كِفَّةٍ ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا الله ُفِي كِفَّةٍ ، مَالَتْ بِهِنَّ لا إله إلا الله » رَوَاهُ ابْنُ حِبَّان ، وَالحْاَكِمُ وَصَحَّحَهُ .

Sabda Rasulullah saw. :
“ Sesungguhnya Musa a.s. berkata : Wahai Rabbku, ajarkanlah kepadaku sesuatu yang dengannya aku dapat mengingat dan berdo’a kepadaMu. Allah berfirman : Hai Musa, ucapkanlah laa ilaaha illallah. Musa berkata : Wahai Rabbku semua hambaMu mengucapkan ini. Allah berfirman : Hai Musa, ucapkankanlah laa ilaaha illallah. Musa mengucapkan : Laa ilaaha illallah,  saya hanya ingin sesuatu yang khusus bagi saya. Allah berfirman : Hai Musa, seandainya tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi dengan segala isinya selainKu berada di satu daun timbangan, dan laa ilaaha illallah berada di daun timbangan yang lain, niscaya lebih berat laa ilaaha illallah. (HR. Ibnu Hibban, Hakim dan ia menshahihkannya)
2. Mendapatkan syafa’at Rasulullah saw.
Sabda Rasulullah saw. :

أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ .  ( رواه البخارى )     

Orang yang paling bahagia mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat adalah     orang yang mengatakan laa ilaaha illallah murni dari hatinya. (HR. Bukhari)

3. Terhapusnya  dosa.
Firman Allah dalam hadits qudsi :

... يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِي لَا تُشْرِكُ بِي شَيْئًا لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً ( روا الترمذي ، وقَالَ : هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ لَا نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ هَذَا الْوَجْهِ )
 
Wahai anak Adam, jika kamu datang menghadapKu dengan membawa kesalahan sepenuh bumi dengan tidak menyekutukanKu, niscaya Aku akan menghadapimu dengan ampunan sepenuh bumi. (HR. Tirmidzi, hadits hasan) 

4. Menyebabkan selamat dari neraka.
Sabda Rasulullah saw. :

مَنْ شَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ النَّارَ  (رواه مسلم)

Barangsiapa menyaksikan bahwa tidak ada ilaah yang berhak diibadahi melainkan Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, maka Allah akan mengharamkan neraka atasnya. (HR. Muslim)
5. Menyebabkan masuk syurga.
 
Sabda Rasulullah saw.

مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ  (رواه مسلم)
 
Tidaklah seorang hamba mati dalam keadaan mengetahui bahwa tidak ada yang berhak diibadahi selain Allah , kecuali ia akan masuk surga. (HR. Muslim)

B. Makna  لااله الا الله

Sebelum membahas makna  (لااله الا الله) ada baiknya terlebih dahulu membahas kata (اله) dan (الله). Dalam bahasa Arab, kata (ilah /اله) adalah isim mashdar dalam arti isim maf’ul, yaitu (ma’luh/مألوه ) yang mempunyai arti معبود /ma’bud (yang disembah/diibadahi) baik secara batil (salah) maupun secara hak (benar). Yang diibadahii secara batil termasuk di antaranya adalah jin, malaikat, matahari, bulan, bintang, berhala, manusia dan hawa nafsu.
Tentang jin dan malaikat, Allah berfirman :

وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا ثُمَّ يَقُولُ لِلْمَلَائِكَةِ أَهَؤُلَاءِ إِيَّاكُمْ كَانُوا يَعْبُدُونَ (40) قَالُوا سُبْحَانَكَ أَنْتَ وَلِيُّنَا مِنْ دُونِهِمْ بَلْ كَانُوا يَعْبُدُونَ الْجِنَّ 
أَكْثَرُهُمْ بِهِمْ مُؤْمِنُونَ (41)
 
Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat: "Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?". Malaikat-malaikat itu menjawab: "Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka: bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu". (QS. Saba’/34 : 40-41)

وَجَعَلُوا الْمَلَائِكَةَ الَّذِينَ هُمْ عِبَادُ الرَّحْمَنِ إِنَاثًا أَشَهِدُوا خَلْقَهُمْ سَتُكْتَبُ شَهَادَتُهُمْ وَيُسْأَلُونَ (19) وَقَالُوا لَوْ شَاءَ الرَّحْمَنُ مَا عَبَدْنَاهُمْ مَا لَهُمْ بِذَلِكَ مِنْ عِلْمٍ إِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ (20)
 
Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaikat-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggung-jawaban. Dan mereka berkata: "Jikalau Allah Yang Maha Pemurah menghendaki tentulah kami tidak menyembah mereka (malaikat)." Mereka tidak mempunyai pengetahuan sedikitpun tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga belaka. (QS. Az-Zukhruf/43 : 19-20).

وَأَنَّهُۥ كَانَ رِجَالٌۭ مِّنَ ٱلْإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍۢ مِّنَ ٱلْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًۭا
 
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (QS. Al-Jinn/72:6)
Tentang matahari dan bulan Allah berfirman :

وَمِنْ آَيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
 
Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah Yang menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. (QS. Fushshilat/41 : 37)
Tentang berhala, Allah berfirman :

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لِأَبِيهِ آَزَرَ أَتَتَّخِذُ أَصْنَامًا آَلِهَةً إِنِّي أَرَاكَ وَقَوْمَكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
 
Dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya Aazar: "Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan? Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata". (QS. Al-An’am/6 : 74)

وَجَاوَزْنَا بِبَنِي إِسْرَائِيلَ الْبَحْرَ فَأَتَوْا عَلَى قَوْمٍ يَعْكُفُونَ عَلَى أَصْنَامٍ لَهُمْ قَالُوا يَا مُوسَى اجْعَلْ لَنَا إِلَهًا كَمَا لَهُمْ آلِهَةٌ قَالَ إِنَّكُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ (138)
 
138. Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu, maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala mereka, Bani lsrail berkata: "Hai Musa. buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala)." Musa menjawab: "Sesungguh-nya kamu ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan)." (QS. Al-A'rof:138)
Tentang manusia yang disembah karena kediktatorannya, Allah berfirman :

وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ مَا عَلِمْتُ لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرِي فَأَوْقِدْ لِي يَا هَامَانُ عَلَى الطِّينِ فَاجْعَلْ لِي صَرْحًا لَعَلِّي أَطَّلِعُ إِلَى إِلَهِ مُوسَى وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ مِنَ الْكَاذِبِينَ 
 
Dan berkata Fir`aun: "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat, kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta". (QS. Al-Qashash/28 : 38)
Sedangkan manusia yang disembah karena dikultuskan, Allah berfirman :

اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ

Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (QS. At-Taubah/9 : 31)
Tentang disembahnya hawa nafsu, Allah berfirman :

أَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ أَفَأَنْتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلًا
 
Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? (QS. Al-Furqan/25 : 43)
Adapun kata (ilah /اله) dalam arti diibadahi secara hak atau benar adalah (الله /Allah) sebagaimana firman Allah :

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
 
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); (QS. Al-Baqarah/2 : 255)
Sedangkan  (الله ) adalah satu-satunya zat pencipta dan Mahakuasa sebagaimana disebutkan dalam ayat di atas dan ayat-ayat lain.
Firman Allah :

وَلَا تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (88)
 
Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (QS. Al-Qashash/28:88)
Setelah pembahasan kata (اله) dan (الله) di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
-       لا (tidak), kata nafi (menafikan/menidakkan).
-       اله (tuhan), manfiy (yang dinafikan ditiadakan).
-       لااله (tidak ada tuhan), menafikan dan menghapus semua bentuk penyembahan kepada selain  Allah.
-        الا الله (selain Allah), menetapkan penyembahan (ibadah)  hanya kepada Allah.
-       Jadi : لااله الا الله = لاَ مَعْبُوْدَ بِحَقٍّ إِلَّا الله = Tidak ada yang berhak diibadahi selain Allah.

C. Syarat-syarat  لااله الا الله
Syarat adalah sesuatu yang tanpa keberadaannya, maka yang disyaratkan itu menjadi tidak sempurna atau tidak dapat terealisasi. Maka syarat laa ilaaha illallah adalah sesuatu yang tanpa keberadaannya, maka laa ilaaha illallah itu dianggap tidak sah. Dan syaratnya laa ilaaha illallah itu ada tujuh :
1. Al-‘Ilmu ( mengetahui makna laa ilaaha illallah ), yang menafikan al-jahl (kebodohan).
2. Al-Yaqin (meyakini makna laa ilaaha illallah ), yang menafikan asy-syakk (keraguan).
3. Al-Ikhlash ( memurnikan ibadah kepada Allah ), yang menafikan asy-syirk (kemusyrikan).
4. Ash-Shidqu /Kejujuran (Sesuainya lahir dan batin ), yang menafikan an-nifaq (kemunafikan).
5. Al-Mahabbah (cinta ), yang menafikan al-bughdhu (kebencian).
6. Al-Inqiyaad (ketundukan), yang menafikan at-tark (meninggalkan).
7. Al-Qabul (penerimaan ), yang menafikan ar-rodd (penolakan)

Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :
Syarat Pertama : al-‘Ilmu (mengetahui). Yaitu mengetahui   makna dan maksud laa ilaaha illallah dengan kedua dimensinya; penafian dan penetapan. Yaitu bahwa ia harus mengetahui dimensi penafian dalam muatan kalimat laa ilaaha illallah, yang dalam hal ini adalah penafian semua bentuk peribadahan atau sembahan selain Allah; dan dimensi penetapan, yang dalam hal ini adalah penetapan hak ibadah bagi Allah semata.  Firman Allah :

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah. (QS. Muhammad/47 : 19)
Lawan dari pengetahuan ini adalah ketidaktahuan akan makna laa ilaaha illallah.
Syarat kedua : al-Yaqin (yakin). Yaitu mengetahui dengan sempurna makna laa ilaaha illallah tanpa sedikit pun keraguan terhadap makna tersebut. Jadi keimanannya tidak mengandung sesuatu yang bertentangan dengan dalam hatinya. Allah berfirman :

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آَمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا
 
Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu... (QS. Al-Hujurat/49 : 15)
Lawan yakin adalah keraguan.

Syarat ketiga : al-ikhlash (keikhlasan). Kata ini diambil dari kata al-laban al-khalish (susu murni) yang tidak lagi dicampuri kotoran yang merusak kemurnian dan kejernihannya. Maka ikhlas berarti membersihkan hati dari segala sesuatu yang bertentangan dengan makna laa ilaaha illallah. Allah berfirman :

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ
 
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta`atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus. (QS. Al-Bayyinah/98 : 5)

الَّذِينَ آَمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ
 
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-An’am/6 : 82)

Lawan keikhlasan adalah syirik.

Syarat keempat : ash-shidqu (kejujuran). Yaitu bahwa lahirnya tidak menyalahi batinnya. Keduanya harus saling sesuai dan sejalan; yaitu antara lahir dan batinnya, antara ilmu dan amalnya, antara apa yang ada dalam hatinya dan apa yang dikerjakan oleh raganya. Maka tidak boleh ada sesuatu yang dikerjakan oleh raga yang menyalahi apa yang diyakini oleh hati. Allah berfirman :

مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا
 
Di antara orang-orang mu'min itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun tidak merubah (janjinya). (QS. Al-Ahzab/33 : 23)
Lawan kejujuran adalah an-nifaq (kemunafikan), yaitu menampakkan sesuatu yang sebenarnya tak ada dalam batinnya, atau bahwa ia menyimpan kekufuran dalam batinnya tetapi ia menampakkan iman dalam lisan dan raganya.
 
Syarat kelima : al-Mahabbah (cinta). Yaitu mencintai Allah dan Rasul-Nya, mencintai ilmu dan amal yang dicintai Allah dan Rasul-Nya, serta mencintai orang-orang yang beriman. Allah berfirman :
 
وَالَّذِينَ آَمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ
Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. (QS. Al-Baqarah/2 : 165)

قُلْ إِنْ كَانَ آَبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
 
Katakanlah: "Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. (QS. At-taubah/9 : 24)

Cinta juga harus disertai kebencian. Yaitu kebencian terhadap segala sesuatu yang bertentangan dengan laa ilaaha illallah, terhadap semua ilmu dan amal yang dibenci Allah dan Rasulul-Nya, serta membenci orang-orang yang membenci Allah dan Rasul-Nya.
Lawan dari cinta adalah benci terhadap kalimat laa ilaaha illallah, terhadap orang-orang yang berpegang teguh dengan kalimat ini, serta benci terhadap Islam.
Syarat keenam : al-Inqiyaad (ketundukan). Yaitu tunduk dan menyerahkan diri kepada Allah dan Rasul-Nya secara lahir dengan mengamalkan semua perintahnya dan meninggalkan semua larangan-Nya. Allah berfirman :

إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
 
Sesungguhnya jawaban orang-orang mu'min, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan." "Kami mendengar dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. An-Nur/24 : 51)
Lawan dari ketundukan adalah meninggalkan. Yaitu meninggalkan apa yang dibawa oleh Rasulullah saw. Allah berfirman :

فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
 
…maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih. (QS. An-Nur/24 : 63)
Syarat ketujuh : al-Qabul (penerimaan). Yaitu kerendahan dan ketundukan serta penerimaan hati terhadap segala sesuatu yang datang dari Allah dan Rasul-Nya yang membuahkan ketaatan dan ibadah kepada Allah SWT. dengan jalan meyakini bahwa tak ada yang dapat menunjuki dan menyelamatkannya kecuali ajaran yang datang dari syari’at islam. Allah berfirman :

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ
 
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. (QS. Al-Ahzab/33 : 36)
Lawan dari penerimaan adalah penolakan. Yaitu bahwa menolak dan berpaling dari ajaran-ajaran rasulullah saw.  dengan hatinya, sehingga ia tidak ridha dan tidak menerima ajaran-ajaran tersebut.
( والله أعلم بالصواب )

Ustad Mintaraga
Share:

Rindu Idhul Adha di Kampung





                             



Kalender bulan Juli sudah tersobek dan berganti Bulan Agustus,entah mengapa waktu berjalan begitu cepat,apa karena perasaanku saja atau memang Bumi sudah berputar begitu cepatnya sehingga hari hari berjalan begitu lincahnya ,seolah semuanya mendekati akhir dari sebuah  perjalanan.

 
( Setelah dipotong dikuliti )
Sebentar lagi dalam hitungan hari adalah Hari Raya Idhul Adha,aku memutuskan untuk Idhul Adha kali ini bisa pulang ke Kampung,kangen suasana Idhul Adha di desa dengan segala aktifitasnya.
                                       ( Daging dipotong2 dan siap untuk dibagikan)
Sudah berapa kali Idhul Adha kulewati di Bali,meskipun senang ketika Sholat Ied bersama ribuan umat Muslim Bali dan merasakan betapa ternyata di Bali ini yang mayoritas umat Hindhu,ternyata ketika berkumpul menjalankan Sholat Ied Jumlahnya bisa ribuan dan banyak dilakukan di Masjid masjid dan tanah lapang diseluruh pelosok Bali.

Hanya saja saya tidak bisa ikut menikmati moment ketika bersama sama ikut memotong Hewan Qurban seperti dikampung sendiri.
Entah seperti apa tradisi dikampungku ketika memotong hewan Qurban sekarang,apa masih seperti ketika aku di kampung dulu atau sudah berubah,yang aku dengar hanya tempatnya saja yang sekarang sudah berpindah tidak lagi di Belakang Balai Desa biar dekat dengan Sungai Liangan untk mencuci Jeroan.tapi lokasinya sekarang katanya di dekat Padepokan Pencak Silat di Dukuh Taman Sari.

Dulu menjelang Hari Raya semua keluarga sudah dibagi Karcis untuk ditukar daging Qurban dan dihitung berdasarkan jiwa,jadi walaupun bayi juga dapat jatah daging Qurban,bahkan tamu yang sedan bermalam dirumah penduduk juga termasuk dapat jatah daging Qurban.

Biasanya menjelang pemotongan Hewan selesai dan dikuliti kemudian mulai dipotong potong dagingnya,orang orang sudah siap berkumpul untuk menukarkan karcisnya dengan daging qurban.

Dan disnilah yang paling ramai,karena kadang orang orang suka berebut agar bisa mendapatkan dagingnya lebih dulu,karena sudah gak sabar ingin bikin sate kambing..he he..biasanya Ibu ibu dirumah sudah menyiapkan arang untuk bikin sate Kambing dan saat itulah dagangan Almarhum Kakek ku Mbah Pawiro yang paling laris manis di cari orang yaitu Arang dan Kipas,sekarang Kakekku sudah meninggal dunia,saya gak tahu siapa yang jual arang sekarang dikampungku.karena Pamanku Saryono ternyata tidak mau meneruskan usaha Kakek.

Satu hal lagi tradisi di Kampung adalah bagi mereka yang ber Qurban Kambing,disamping tetap dapat jatah daging Qurban,akan dapat jatah lebih yaitu Kepala Kambing dan Juga Paha kambing,kalau Qurban sapi saya gak tahu apa dikasih yang sama,karena kalau sapi ada yang sistimnya patungan,yaitu 1 ekor Sapi dibagi 7 orang,kalau dibagi Kepala dan Paha pasti rebutan deh mereka..ha ha ha.

Almarhum mertuaku dulu semasa masih hidup selalu bertugas sebagai Algojo favorite orang-orang yang ber Qurban,biasanya mereka minta mertuaku yang motong karena merasa lebih Afdol dan Doa nya lebih mantap..ha ha padahal doa sama saja yah..
Pisau pemotong juga selalu dirawat ketajaman nya,karena hampir setiap waktu dipakai,tidak hanya pas Hari Raya Qurban saja tapi sering juga dimintai tolong untuk memotong Kambing Aqiqah.
Konon kalau yang motong Bapak Mertuaku dagingnya gak prengus,kalau tentang ini saya percaya banget,karena ternyata memotong hewan itu ada aturan dan syaratnya dalam Islam,dan ternyata jika diikuti dengar benar dagingnya juga jadi enak dimakan dan tidak prengus.

Aku sudah gak sabar lagi untuk pulang dan menikmati Hari Raya Qurban di Kampung,meskipun untuk pulangku kali ini harus naik Bus,karena harga Tiket Pesawat yang semakin tidak terjangkau,tak apalah yang penting bisa pulang dan melampiaskan kangenku pada Anak dan Istri juga pada suasana dan tradisi yang pasti akan mengingatkanku pada masa masa kecil dulu,syukur-syukur bisa ketemu lagi sama teman-teman sepermainan yang dulu sama-sama ikut berebut daging Qurban dan kemudian Nyate rame-rame di Kebun..semoga

Denpasar 4 Agustus 2019


Share:

TV Umum di Depan Kawedanan

                                                ( Gambar adalah Ilustrasi,bukan sesungguhnya)

Tahun 80 an saat itu TV masih menjadi barang langka di Kampung kami,hanya Keluarga yang ekonominya kuat saja yang punya TV termasuk Pak Lurah Khariri.
Ada satu TV umum yang dipasang dirumah Dinas Wedana Wanadadi yang menjadi hiburan kami semua penduduk Kampung,

Masih ingat saat itu jaman jaya-jayanya Muhamad Ali,ada siaran langsung Muhammad Ali,tumpah ruah orang merubung TV hitam putih itu,kami juga menjadi saksi saat Muhammad Ali melawat Inoki,pertandingan yang tidak Lazim,karena seorang Petinju harus melawan seorang Pegulat.
Juga pertandingan Sepak Bola Sea Games antara Tim Nasional saat itu melawan Timnas Malaysia yang berakhir ricuh dan Indonesia dinyatakan kalah karena Mundur akibat kericuhan.


Ada cerita menarik tentang TV Umum ini dengan  lagu "Berita Kepada Kawan"yang dinyanyikan Ebiet G Ade yang juga kelahiran Wanadadi.
Saat itu Lagu-lagu Ebiet seperti Camelia,Berita Kepada Kawan sedang sangat di gandrungi,bukan hanya di Banjarnegara saja,tapi hampir diseluruh Nusantara.
Buat teman2 yang seumuran dengan saya yg dulu tinggal di Wanadadi pasti ingat cerita ini..

Sekitar tahun 1980 terjadi pergantian Pejabat Wedana Wanadadi.Dan ternyata Wedana yang baru punya kebijakan TV Umum tidak lagi rutin di Nyalakan,kadang dinyalakan kadang mati berhari hari dan akhirnya bener-bener tidak pernah dinyalakan lagi,kami semua kehilangan hiburan yg paling menarik dan menjadi marahlah warga kampung..he he.

Akhirnya pada demo pasang tulisan di perempatan Desa dan yang dipasang adalah potongan lagu Berita Kepada Kawan..yang seharusnya " Kawan Coba dengarkan apa jawabnya ketika ia kutanya mengapa..Bapak ibunya telah lama mati ditelan bencana tanah ini" diganti menjadi "Kawan coba dengar apa jawabnya ketika ia kutanya mengapa..TV kita yang telah lama mati,ditelan Wedana Wanadadi" kreatif juga kami orang kampung...he..he
Demo yang cukup menarik untuk ukuran orang kampung,tanpa harus marah marah dan merusak juga melabrak Sang Wedana tapi lewat potongan lagu Ebiet G Ade sudah cukup nyampai ketelinga Pak Wedana dan akhirnya TV nya rutin disetel lagi.

Menariknya salah seorang anak Wedana itu sekolah dan satu kelas dengan saya di SMPN 1 Wanadadi,namanya Ria,anaknya lumayan cantik,gara-gara TV jadi sering diolok-olok teman dan juga anak-anak lain yang tidak satu sekolah dan saya yang selalu pasang badan untuk membelanya..mungkin karena dia cantik he he he,jadi banyak juga yang sok pahlawan membelanya kalau lagi diolok olok anak-anak kampung.
Tapi akhirnya semua berakhir Happy Ending,karena pada dasarnya masyarakat Wanadadi adalah Masyarakat yang ikatan kekeluargaanya sangat kuat.

Share:

Belajar Menulis

Ternyata menulis itu bukan pekerjaan yang gampang,dan itu kusadari ketika membuat Blog ini,tadinya kubayangkan aku bisa menuangkan seluruh isi kepalaku menjadi serangkaian kata-kata yang indah dan menarik untuk dibaca.
Tapi ternyata setiap kali mulai menekan tombol-tombol huruf diLaptopku mendadak semua kata-kata yang sudah terangkai hilang lenyap dan berganti menjadi kebingungan apa yang mau ditulis?? waduh..payah juga tenyata otak tua ini..he he he..(ketawa lagi )

Tapi lama-lama masa bodohlah aku mau tulis apapun,dengan gaya bahasa seperti apapun,bahkan walaupun bukan tulisan yang menarik untuk orang lain yang penting aku harus  menulis dan akan terus menulis apapun yang ada dikepalaku,

Karena dengan menulis aku bisa dan jadi berusaha untuk mengingat semua yang pernah aku lakukan dan jalani,memaksaku untuk mengingat tempat-tempat bersejarah dalam hidupku juga teman-teman masa kecilku yang sekarang berserakan entah dimana,
Bahkan mungkin sudah banyak yang sudah pergi menghadap sang Khalik..ya baru kuingat ternyata beberapa teman-temanku sudah ada yang mendahuluiku menghadap Allah.,Hud Sujai teman SD ku yang otaknya Pas pasan tapi anak orang kaya dan selalu necis kalau berpakaian yang meninggal karena Kanker Otak.
Sudarman Anaknya Pak Suheri dagang Sate Legendaris di Wanadadi yang meninggal karena kecelakaan di Brebes,padahal Beliau adalah kebanggaan keluarga,karena ketika meninggal baru saja diterima menjadi Karyawan BRI. Agus Santosa anaknya mantan Lurah Linggasari dan entah siapa lagi..semoga yang sudah meninggal diterima amal Ibadahnya dan diampuni dosa nya.



Share:

Kauman Wanadadi


Dulu saat masih sekolah di SD   negri 1 Wanadadi,setiap pulang selalu melewati Pasar ,kebiasaan untuk datang ketempat Nenek- nenek saya jualan di pasar,buat minta uang jajan he he,nenek dari pihak Ibu dan juga Nenek dari pihak Bapak,keduanya sama sama dagang pakaian di pasar Wanadadi,Mbah Rohimah Nenekku dari pihak Ibu,berjualan baju dan pakaian wanita,sementara Mbah Pawiro Putri,Nenek dari pihak Bapakku khusus berjualan Kain Jarit,Selendang dan Sarung.
Lumayan tiap hari Jam istirahat atau pulang sekolah datang dan duduk saja didepan dagangan Beliau,dikasih uang 50 rupiah,lumayan bisa buat beli Es dan jajanan kampung.

Keluarga besarku,terutama Simbah-simbahku hampir semua berjualan pakaian di Pasar Wanadadi,Mbah Darmo Putri,Mbah Abadi Putri,Mbah Abu Jafar Putri ( Ibunya Pak Ebiet G Ade),adalah pedagang-pedagang pakaian yang cukup terkenal di Wanadadi hanya Mbah Tarsono Putri yang berjualan Emas.

Tiap pulang sekolah saya sama teman teman biasanya tidak langsung pulang kerumah,tapi main dulu dan Kauman adalah tempat main yang menyenangkan,apalagi dekat dengan sungai pekacangan.
Di Kauman ini tinggal Sahabatku Amin Tejo Pramono ( Almarhum) yang masih ada hubungan kerabat denganku,saya senang mampir kerumah Tejo karena disana bisa pinjam majalah anak-anak seperti Bobo,Hai dll,karena sejak kecil saya senang sekali membaca.dan tidak bisa beli sendiri Majalah-majalah seperti itu.

Jalan menuju rumah Tejo,melewat rumah Mbah Abu Japar (Orang Tua Pak Ebiet G Ade),kalau lagi beruntung dan pas Pak Ebiet lagi dirumah,bisa menyaksikan Pak Ebiet main Gitar di depan Rumahnya..bagi saya orang menonton orang memetik gitar dan nyanyi adalah hal yang menarik,karena saat itu jarang sekali orang yang bisa main Gitar,
Guru SD ku Namanya Pak Bari yang Kakak Iparnya Pak Ebiet juga pintar main Gitar dan kalau pelajaran musik Beliau juga suka memetik Gitar di Sekolah.

Di Kauman ini juga terletak Masjid Sabilulrrosad,Masjid ini dibangun pada tahun 1938. Masjid Sabilur-Rosyad merupakan kategori Masjid Jami  yang sekarang ini sudah di renovasi menjadi Masjid Modern .
di Kauman ini semua aktifitas Keagamaan berpusat.Dulu ada Gedung Aisyiah yang setiap sore digunakan Ibu-Ibu untuk mengaji,dan sekarang Gedung Aisyiah sudah dijadikan TK Aisyiah .dan untuk kegiatan pengajian dan lain-lain sekarang dipindahkan ke Gedung Dakwah yang berada disebelah selatan Masjid.
Dibelakang TK Aisyiah terdapat juga SD Muhammadiyah,SD yang sekarang lumayan maju dan menjadi SD Favorite di Wanadadi..karena lulusannya ternyata mampu bersaing ketika melanjutkan ke sekolah menengah.
Ayahku adalah orang yang punya andil ikut merintis dan mendirikan sekolah ini,bahkan Almarhumah Ibu ku sampai harus menggadaikan sertipikat rumah nya untuk pinjam uang di Bank agar bisa membeli lahan untuk didirikan sekolah ini.
Dan yang luar biasa Ayahku juga baru baru ini menyumbangkan sebuah Mobil untuk operasional sekolah,meskipun bukan Mobil baru tapi sangat berarti sekali untuk menunjang operasional Sekolah.
Bukan bermaksud membanggakan Orang tua sendiri,tapi jujur saya merasa bangga atas apa yang dilakukan Ayahku,seumur hidup Beliau belum pernah punya Mobil,tapi ketika ada kesempatan dan kemampuan untuk membeli Mobil,justru disumbangkan untuk Sekolah dan Yayasan yang sangat dicintainya.

Setiap kali pulang ke Kauman,selalu saja ada kerinduan untuk mengenang masa-masa kecil dulu,untuk bisa berkumpul lagi dengan teman-teman main dan teman sekolah menjadi hal yang sangat sulit,karena hampir semua teman,pergi merantau dan mencari kehidupan ditempat lain.
Hanya ketika Lebaran saja ada harapan bisa kumpul dengan beberapa teman yang mudik ke kampung halaman.



Share:

Suatu senja di Pantai Kuta


Penat dan letih terasa sore ini,pekerjaan Pemasangan cctv yang melelahkan di sebuah Proyek  Hotel di Kawasan Kuta masih menyisakan 1 hari lagi untuk finishing.
Jam 17 Wita selesai berkemas,kuajak anak buahku untuk mampir ke Pantai Kuta,entah angin apa yang membawaku mampir ke Pantai yang Legendaris dan terkenal diseluruh belahan dunia ini.
Selama aku hidup di Bali,biasanya hanya lewat ketika sedang menjalankan aktifitas pekerjaan,padahal dulu ketika pertama kali datang di Kota ini tahun 1992,hampir setiap sore aku datang dan menikmati Sunset yang indah ketika Matahari terbenam di ufuk Barat..juga sambil menikmati pemandangan lain yang tidak bisa dilihat di sembarang tempat..he he ( Bule pada berjemur dengan pakaian super mini)

Kulangkahkan kaki dihamparan pasir putih yang masih terasa panas,sisa terbakar matahari,masih banyak tubuh tubuh Bule bergelimpangan dengan hanya memakai (maaf) celana dalam dan BH saja,tapi ya inilah Bali,kebayang gak sih kalau ini terjadi di pantai di Jawa?? he he

Sore itu Sunset tampak sangat indah,perlahan Matahari turun di ufuk Barat menuju kaki Langit,Semburat warna Merah bercampur Tembaga menambah Indahnya Langit sore itu. 
Perlahan gelap mulai menyelimuti pantai berganti dengan cahaya Lampu dan dentuman musik dari Pub dan Cafe-Cafe sepanjang pantai dan malam akan kembali hidup dikawasan Kuta dengan denyut yang lain.


Share:

Bapak Naik Haji

Bulan Agustus tahun 2018 adalah saat yang paling membahagiakan buat Orang tuaku,dan juga buat kami anak-anaknya.
Bapak yang bertahun-tahun sebelumnya punya keinginan dan cita-cita untuk bisa Naik Haji akhirnya terwujud juga keingin Beliau di usia 76 tahun.
Sebagai seorang Pensiunan pegawai negri,untuk bisa berangkat Haji tentunya memerlukan perjuangan keras,agar bisa membayar ONH,
kami sebagai anak-anaknya hanya bisa membantu sekedarnya,disamping kondisi ekonomi kami yang belum begitu baik,lebih dari karena keinginan Bapak sendiri yang ingin naik Haji tanpa harus merepotkan anak-anaknya.apalagi keingin Beliau naik Haji bersama Ibu (Ibu Sambung) maka Bapak dan Ibu berusaha sendiri untuk melunasi ONH nya.

Tapi sebagai anak,tentunya kami tidak tinggal diam dan membiarkan orang tua berjuang sendiri,dengan berbagai cara akhirnya kami bisa membantu orang tua agar bisa segera berangkat,dan akhirnya tanggal 11 Agustus 2018,bergabung dengan Kloter 87,kami melepas Bapak dan Ibu di Pendopo Kabupaten Banjarnegara.
Aku yang menyempatkan diri Pulang dari tempat kerjaku di Bali,untuk ikut melepas orang tua ku berangkat Haji,hanya bisa berharap dan berdoa agar orang tuaku bisa menjadi Haji Mabrur,dilancarkan dalam menjalankan Ibadah Haji nya,dan bisa kembali dengan selamat ke Tanah Air.

                    
Pulang Haji :
             Di sambut Bupati Banjarnegara Bapak Budi Sarwono


Hari Itu tanggal 24 September 2019 jam 9 Pagi saya dan adik adik juga Pamanku (adik Bapakku )sudah bersiap-siap di Pendopo Kabupaten Banjarnegara,untuk menjemput Bapak dan Ibu pulang dari Tanah Suci.
Kupeluk Bapak ketika turun dari Bus,dan gak sadar air mata ini turun menetes,rasa haru yang luar biasa karena pada akhirnya Orang Tuaku pulang dengan selamat,karena bagaimanapun usia Bapak yang sudah sepuh dan kondisi kesehatan Ibu yang tidak bagus membuat kami selalu mengkhawatirkan beliau,sampai adikku Kuncoro harus menelpon teman nya yang juga asal Banjarnegara yang menjadi TKI di Arab Saudi untuk sering-sering nengok Bapak di penginapan.
Alhamdulillah akhirnya keinginan Bapak untuk naik haji sudah terlaksana,sekarang dihari tuanya tinggal diisi untuk menambah bekal akherat.

Isak tangis mewarnai kepulangan jamaah haji asal Banjarnegara. Mereka sudah menunggu keluarganya pulang dari tanah suci. Para penjemput memadati kompleks pendopo, alun-alun dan jalan-jalan di Kota Banjarnegara.

Sumber: https://radarbanyumas.co.id/isak-tangis-warnai-kepulangan-jamaah-haji-banjarnegara/
Copyright © Radarbanyumas.co.id
Isak tangis mewarnai kepulangan jamaah haji asal Banjarnegara. Mereka sudah menunggu keluarganya pulang dari tanah suci. Para penjemput memadati kompleks pendopo, alun-alun dan jalan-jalan di Kota Banjarnegara.

Sumber: https://radarbanyumas.co.id/isak-tangis-warnai-kepulangan-jamaah-haji-banjarnegara/
Copyright © Radarbanyumas.co.id

Isak tangis mewarnai kepulangan jamaah haji asal Banjarnegara. Mereka sudah menunggu keluarganya pulang dari tanah suci. Para penjemput memadati kompleks pendopo, alun-alun dan jalan-jalan di Kota Banjarnegara.

Sumber: https://radarbanyumas.co.id/isak-tangis-warnai-kepulangan-jamaah-haji-banjarnegara/
Copyright © Radarbanyumas.co.id


Share: